Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tawuran Pelajar : Pengertian, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pengertian 

Tawuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai.

Sementara menurut Rais (1997), tawuran adalah perkelahian antar pelajar adalah salah satu perbuatan yang sangat tercela yang dilakukan oleh seorang atau kelompok pelajar kepada pelajar lain atau kelompok pelajar lain.

Tawuran
Tawuran Pelajar
Jadi kegiatan berupa perkelahian massal, dari keompok manapun, usia berapapun, bisa dikatakan sebagai tawuran.

Pendapat lain mengatakan tawuran adalah salah satu kegiatan interaksi manusia yang saling merugikan, karena satu pihak dengan pihak yang lain berusaha saling menyakiti secara fisik baik dengan atau tanpa alat bantu.

Penyebab Tawuran

1. Masa-masa krisis identitas pada remaja

Tawuran antarpelajar bisa terjadi karena pada masa tersebut, para remaja sedang mengalami krisis identitas. Identitas diri yang dicari remaja adalah bentuk pengalaman terhadap nilai-nilai yang akan mewarnai kepribadiannya. Jika para pelajar tersebut tidak diinternalisasi dengan nilai positif akan berakibat buruk, yakni munculnya penyimpangan-penyimpangan perilaku seperti melakukan aksi tawuran.

2. Kontrol diri yang lemah

Kontrol diri merujuk pada ketidakstabilan emosi, emosi ini meliputi mudah marah, frustrasi, dan kurang peka terhadap lingkungan sosialnya.

Ketika menghadapi masalah, mereka cenderung melarikan diri atau menghindarinya, bahkan lebih suka menyalahkan orang lain.

Kalau pun mereka berani menghadapi, biasanya akan memlih menggunakan cara yang paling instan untuk memecahkan masalahnya.

3. Tidak mampu menyesuaikan diri

Tawuran juga dapat terjadi karena tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Biasanya mereka mengalami kesulitan untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang kompleks, seperti keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai perubahan di berbagai kehidupan lainnya yang semakin lama semakin beragam.

4. Pengaruh media

Pengaruh dari media yang mereka tonton atau gunakan sehari-hari juga bisa menjadi penyebab tawuran.

Penelitian oleh Research Institute of Moral Education, College of Psychology, Nanjing Normal University, Nanjing, China menyebutkan bahwa kekerasan di media memengaruhi remaja dan dapat menyebabkan mereka bertindak agresif.

Sebagai contoh, saat remaja memainkan vidio game yang di dalamnya menampilkan adegan kekerasan, maka hal ini dapat meningkatkan pikiran dan perilaku agresif.

5. Kurangnya pengawasan orang tua

Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah kenakalan remaja. Ketika orang tua tidak memberikan pengawasan yang memadai, remaja cenderung akan melakukan perilaku agresif atau aktivitas kriminal.

Orang tua yang tidak perhatian dengan perkembangan lingkungan anak akan membuat para remaja cenderung berteman dengan orang yang salah, mengambil risiko yang tidak perlu, dan bereksperimen dengan hal-hal yang tidak diizinkan oleh orang tua yang terlibat.

6. Tekanan teman sebaya

Selain orang tua, teman sebaya juga merupakan agen sosialisasi yang punya peranan penting dalam terjadinya aksi tawuran.

Hal ini karena, anak-anak lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah kelompok.

Tak hanya itu, remaja lebih cenderung menjadi kasar atau agresif saat mereka merasa tertekan. Mereka juga mungkin melakukan kekerasan untuk mempertahankan tempat mereka dalam grup. Tekanan teman sebaya dapat membuat remaja terlibat dalam perilaku pengambilan risiko.

Jenis Tawuran

  • Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang berbeda yang mempunyai rasa permusuhan yang telah terjadi turun-temurun/bersifat tradisional.
  • Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar. Kelompok yang satu berasal dari satu sekolah, sedangkan kelompok yang lainnya berasal dari suatu perguruan yang didalamnya tergabung beberapa jenis sekolah. Permusuhan yang terjadi di antara dua kelompok ini juga bersifat tradisional.
  • Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang berbeda yang bersifat insidental. Perkelahian jenis ini biasanya dipicu situasi dan kondisi tertentu. Misalnya suatu kelompok pelajar yang sedang menaiki bus secara kebetulan berpapasan dengan kelompok pelajar yang lainnya. Selanjutnya terjadilah saling ejek-mengejek sampai akhirnya terjadi tawuran.
  • Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang sama tetapi berasal dari jenjang kelas yang berbeda, misalnya tawuran antara siswa kelas X dengan siswa kelas XI.

Cara Mengatasi Tawuran

Tawuran
Upaya Antisipasi Tawuran
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 59 tentang Perlindungan Anak, para remaja pelaku tawuran termasuk dalam golongan anak korban perlakuan salah yang seharusnya mendapatkan perlindungan khusus dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan lembaga negara lainnya.

Perlindungan yang dimaksud adalah dalam bentuk bimbingan nilai agama dan nilai moral, konseling, dan pendampingan sosial. Hal tersebut perlu dilakukan karena para remaja mengambil keputusan untuk melakukan tawuran karena adanya faktor eksternal.

Melindungi anak dari hal yang dapat memicu terjadinya konflik sosial seperti tawuran, maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menginisiasi lahirnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial.

Salah satu program tersebut adalah pendidikan damai dan keadilan gender. Dalam kegiatan ini, anak-anak dan remaja diajarkan agar tidak melakukan aksi tawuran.

Tawuran Pelajar
Upaya Mengatasi Tawuran
Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua atau guru di sekolah untuk mencegah terjadinya tawuran, antara lain:

  1. Tanamkan bahwa kekerasan bukanlah solusi penyelesaian masalah
  2. Mengelola kecerdasan emosi anak agar tidak meluap pada tempat yang salah. Berikan mereka ruang untuk menuangkan emosinya di sekolah. Seperti ruang konsultasi, ruang kebebasan berpendapat dan lainnya.
  3. Bimbing untuk melakukan kegiatan positif dan padat namun menyenangkan.
  4. Tanamkan sifat simpati dan empati kepada anak
  5. Ajarkan ada banyak cara penyelesaian masalah, tak harus melalui kekerasan saja.

Baca juga : Kenakalan Remaja dan Pergaulan Bebas

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Tawuran Pelajar : Pengertian, Penyebab dan Cara Mengatasinya"